Sudah pernah dengar nama batik peranakan? Jangan dulu yakin anda betul-betul pecinta batik jika belum kenal dengan batik yang satu ini. Berbeda dengan batik-batik lain, khususnya ala Jogja dan Solo. Batik ini justru punya nilai keindahan yang tidak ada pada batik nusantara.
Kedengaran menarik, bukan? Sebelum memilih batik favorit, ada baiknya pahami dulu bagaimana mulanya batik ini dan seluruh hal yang perlu anda ketahui. Dan agar lebih memudahkan anda mendapatkan jenis yang anda minati, ikuti terus sampai bahasan terakhir, ya!
Apa itu Batik Peranakan
Untuk memahami bagaimana batik peranakan, ada baiknya ketahui terlebih dahulu apa makna dibalik peranakan itu sendiri. Anda mungkin adalah salah satu yang cukup jarang mendengar istilah ini. Padahal sebernarnya ini merupakan sebutan bagi masyarakat pendatang yang singgah dan menetap di wilayah Indonesia, khususnya pulau Jawa.
Kalangannya pun berasal dari berbagai macam etnis mulai dari Belanda, Tionghoa, Arab, Jepang dan India. Jika dilihat dari sejarahnya, seluruh pendatang tersebut umumnya mendarat di banyak wilayah pesisir utara pulau Jawa. Inilah mengapa daerah-daerah seperti Cirebon, Pekalongan, Lasem bahkan Semarang menjadi pusat bermukim peranakan yang strategis.
Berbekal budaya yang dibawa, masing-masing pendatang kemudian mengaplikasikannya dalam kesenian lokal Indonesia, salah satunya batik. Sehingga dari sinilah perpaduan antara dua kebudayaan hidup dalam bentuk kerajinan tekstil. Anda bisa lihat dari corak yang kental dengan nuansa peranakan dalam bentuk batik yang khas.
Perajinnya sendiri tak hanya dari para pendatang dan turunannya saja. Banyak juga masyarakat pribumi yang memproduksi batik ini dan masih bisa anda nikmati sampai sekarang. Hanya saja ada komponen yang membuat produksi masing-masing tangan nampak berbeda.
Motif Dasar dan Variasinya
Bisa dibilang batik adalah media yang bisa menunjukkan indahnya kesenian etnis peranakan pada setiap motifnya. Sehingga apabila diuraikan, dalam selembar kain batik peranakan ada dua hal yang bisa anda lihat dari sudut pandang berbeda.
Pertama, dari sisi motif yang perajin lukis pada kain sangat bisa dipastikan hanya coraknya saja yang ada dalam batik. Sedangkan konsep batik masyarakat manfaatkan sebagai teknik membuat dan menjadikan desain seni ke dalam bentuk yang nyata.
Atau dengan kata lain, setiap kebudayaan punya porsi yang seimbang dalam menghasilkan satu karya indah. Percampuran inilah yang banyak orang kenal dengan istilah akulturasi yang mampu menawarkan nuansa baru dalam batik nusantara.
Meski begitu akan jadi sedikit berbeda jika anda ingin tahu lebih dalam mengenai batik peranakan hasil tangan-tangan kreatif perajin lokal. Khususnya pada bagian variasi motif, anda akan menemukan tambahan-tambahan motif yang lain dari pada corak peranakan.
Motif batik yang awal mulanya terpaku pada pakem keraton dan menyebar ke banyak daerah tentu cukup mempengaruhi alternatif desain batik. Karena itulah walaupun corak khas pendatang mulai masuk, nuansa tradisional tetap menjadi aksen yang semakin mempercantik sekaligus memberikan variasi lain. Baik dari segi motif maupun warnanya.
Ciri Batik Peranakan
Ada beberapa ciri yang membedakan batik ini dengan batik lokal tradisional. Nah, agar anda mudah mengetahuinya, berikut ini adalah beberapa ciri batik peranakan yang sangat menarik. Apa saja?
1.Dominasi Motif Hiasan Naturalis dan Figur Makhluk Hidup
Umumnya batik peranakan menggambarkan figur-figur mitologi yang diyakini dan berkembang dalam kebudayaan pendatang. Seperti misalnya hasil karya masyarakat keturunan Tionghoa yang menggunakan lambang burung hong atau ular naga.
Sementara bagi batik bercorak India gambaran sekelas dewa-dewa dalam kepercayaan agama Hindu adalah tokoh utama. Tentunya lengkap dengan isen-isen yang semakin membuat kain terasa lebih ‘batik’.
Bukan Cuma itu, motif naturalisnya pun tergolong sangat berkarakter dan sulit anda temukan dalam batik-batik tradisional. Contoh paling dekat bisa anda lihat melalui motif bunga buketan pada batik pekalongan yang kental dengan guratan bernuansa Belanda.
Motif lainnya yang tak kalah menawan juga datang dari desain artistik asal Jepang. Batik ini unggul dengan ragam hias kembang sakuranya yang khas, serta bunga anggrek dengan krisant.
2.Warna Yang Lebih Variatif
Selain keunikan motifnya, batik peranakan juga mendapat efek yang membuatnya semakin diminati dari segi warna. Jika anda lihat lebih jeli, batik ini sebetulnya memiliki rentang warna yang cukup kaya.
Mulai dari warna merah menyala tipikal kain hasil kesenian etnis Tionghoa. Kemudian biru laut dan hijau lembut yang menjadi penanda karya kalangan Belanda. Lalu paduan merah muda, oranye, putih, dan masih banyak lagi kombinasi dari berbagai kalangan lainnya.
Berkat variasi warna inilah batik peranakan tergolong lebih atraktif dan memikat dari pada batik klasik yang cukup kaku mengaplikasikan warna. Sehingga tak heran bila batik ini selalu cocok anda sulap menjadi busana dalam kesempatan semi formal hingga santai sekalipun.
Macam-Macam Batik Peranakan
Jangan sampai menjadi yang kesekian mencoba cantiknya batik ini karena tak kenal mana saja yang tergolong peranakan. Untuk itu yuk ketahui lebih jauh melalui deretan berikut ini.
1.Batik Lasem
Gaya batik pesisiran yang begitu melekat pada batik lasem sangat tergambar dalam motif dan warnanya. Meski begitu, tidak semua produk batik akan anda temukan dalam nuansa yang sama persis dengan motif aslinya.
Produk batik bahkan lebih banyak berupa hasil percampuran budaya yang seimbang dan harmonis. Sehingga nuansa oriental hanya menjadi sentuhan pelengkap yang mengukuhkan gaya peranakan sekaligus pesisiran batik ini.
2.Batik Pekalongan
Tak jauh dari Lasem, kota batik Pekalongan justru mendapat pengaruh lebih banyak melalui budaya yang masuk. Salah satu bukti original yang masih bisa anda saksikan sampai sekarang ada pada Batik Oye Soe Tjoen. batik kediri
Namun motif umumnya, batik pekalongan tetap mengadaptasi hiasan kalangan lainnya. Sedangkan untuk komponen warna, perpaduan dari banyak pengaruh budaya terlihat sangat harmonis dalam satu kain.
Memiliki Motif Naturalis Merupakan Ciri Batik
Batik Pekalongan termasuk batik pesisir yang sangat banyak akan warna.
Karakteristik khas batik pantai mempunyai hiasana yang bersifat nuansa alam ataupun naturalis, semacam binatang ataupun belukar.
Biasanya motif itu didapat dari bermacam kombinasi kebudayaan lokal serta etnik Tiongkok, Kids.
3.Batik Semarangan
Lokasinya yang tepat menghadap pesisir juga membuat corak batiknya begitu terpengaruh oleh kesenian masyarakat luar, terutama dari tiongkok. Inilah yang menyebabkan batik semarangan bercorak dengan hiasan ikan, merak, ayam jago, hingga tumbuhan bambu. Begitu pula dengan nuansa yang hidup lewat warna-warna yang mencolok.
Selain motif-motif tersebut, menurut sumber tak jarang anda pun juga akan menemukan motif yang sangat mencerminkan kota ini. Seperti Lawang Sewu ataupun buah asem yang terbentuk unik sedemikian rupa dalam kain batik.
4.Batik Jawa Hokokai
Jika masih penasaran dengan batik bergaya Jepang, ini dia satu-satunya jenis yang sukses mengadopsi. Kesan Jepang akan sangat terasa sekali lewat hiasan berbagai kembang lengkap dengan kupu-kupu. Sementara sentuhan batik Jawa bisa anda temukan dari motifnya atau porsi pewarnaan yang seimbang .
Kini pastinya sudah lebih mengenal ciri dan seluk beluk batik ini bukan? Setelah ini pastikan anda mencoba mengenakan salah satu dari batik-batik tersebut. Untuk mencarinya pun bukan lagi jamannya menghabiskan waktu berkeliling toko. Cukup akses koleksi busana batik dari Batik Bedjo melalui smartphone, anda kini sudah bisa memiliki batik sesuai keinginan.
Segala macam batik berkualitas dengan motif dan warna pilihan tersedia langsung tanpa harus repot-repot berkeliling. Klik sekarang, tambah ke keranjang belanja, dan langsung bayar, lalu nantikan batik pesanan anda!