You are currently viewing ANEKA MACAM MOTIF BATIK SEMARANG DAN JUGA FILOSOFINYA

ANEKA MACAM MOTIF BATIK SEMARANG DAN JUGA FILOSOFINYA

Batik Semarang

Halo kawan batik! Kembali lagi nih Batik Bedjo  akan membahas tentang kain batik semarang yang tak ada habisnya! Bagaimana tidak, berkat keberagaman budaya Indonesia juga membuat seni kain tradisional bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Tak terkecuali batik, yang memiliki motif hingga sejarah yang berbeda di setiap titiknya.

Salah satu kain batik yang punya ciri khasnya sendiri adalah Batik Semarang atau Batik Semarangan. Yup! Bagi kamu yang berasal dari kota ini, boleh jadi sudah cukup kenal dengan motif-motifnya. Corak yang masih berkiblat pada gaya batik Jawa Tengah ini mungkin juga tidak begitu asing bagi masyarakat luar Semarang.

Motifnya yang khas sesuai karakter kota tentu menyimpan makna di baliknya. Kain yang berhiaskan motif menunjukkan keindahan kota Semarang lewat seni tekstil. Bukan cuma itu, batik ini juga bercerita tentang jejak budaya dari Arab dan Tionghoa yang hidup di kota Semarang.

Agar lebih kenal lagi dengan batik yang satu ini, yuk ketahui dulu bagaimana filosofinya yang kemudian akan berlanjut ke bahasan berbagai motifnya. Kawan Batik juga bisa tahu apa saja makna dari masing-masing motif batik. Simak selengkapnya!

FILOSOFI DAN SEJARAH BATIK SEMARANG

Seni kain batik telah populer di Semarang sejak abad ke-18. Maka tak heran jadinya jika kain ini memiliki sejarah menarik sejak masa kolonial. Dengan sejarahnya yang panjang hingga menyentuh 300 tahun ini, usia batik ini justru melebihi batik Solo dan juga batik Pekalongan, lho.

Pada zaman dahulu, batik ini hanya diperbolehkan untuk menjadi busana kaum bangsawan saja. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, perlahan masyarakat umum lazim mengenakan kain batik.

Secara filosofis, batik ini mempunyai makna yang menunjukkan keindahan dari kota Semarang. Baik itu bangunan, kebudayaan, hingga flora dan faunanya. Tidak hanya itu, batik ini juga menggunakan karakter khusus Semarang dan juga menggunakan konsep dari karakteristik kota Semarang.

Awal mula adanya batik ini pun berasal dari eksistensi Kampung Batik Semarang. Kampung yang sebenarnya merupakan sebuah komplek perkampungan berkumpulnya rumah-rumah para pengrajin batik.

Perjalanan mengembangkan batik yang bermula pada tahun 1970 bisa dikatakan tidak berlangsung mulus apalagi pesat. Kehidupan para pengrajin justru tidak terlalu baik untuk mempopulerkan sesuatu yang sangat baru. Dari sinilah, karya batik banyak menggunakan ide-ide anak-anak muda hingga akhirnya kampung ini menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Nah, apakah kamu tahu bahwa di kampung ini kamu dapat belajar cara mencanting batik sambal belajar aneka motif batiknya? Tepat sekali! Kampung Batik Semarang tidak hanya sekadar menawarkan jejeran batik dengan harga terjangkau, pengunjung juga bisa sekaligus mengikuti kelas membatik.

Tentu tak ada salahnya menyempatkan diri mampir ke kawasan ini untuk memahami Batik Semarangan lebih dalam. Selain itu, kamu juga bisa langsung tanya langsung pengrajin setempat mengenai batik apa saja yang ingin kamu ketahui. Cari tahu mulai dari teknik membatik hingga sejarah dan juga makna batik. Hal ini tentu akan menambah informasimu tentang batik Indonesia.

ANEKA MOTIF BATIK SEMARANG

Tak kalah dari batik-batik lainnya, batik ini juga memiliki banyak variasi motif seperti :

1.Batik Semarang BLEKOK SRONDOL

Motif Blekok Srondol ini merupakan motif yang cukup terkenal di Semarang. Tapi, apakah kamu tahu arti dari Blekok Srondol?

Blekok Srondol adalah burung kuntul perak yang tinggal di pohon asam. Burung ini banyak ditemukan di Kota Semarang. Hewan ini juga terkenal sebagai burung air, karena hidupnya yang bergantung pada kawasan sumber air. Mirisnya, seiring berjalannya waktu, populasi dari burung ini pun makin menipis.

Untuk membantu memperkenalkan burung ini ke masyarakat tentang keberadaannya, para pengrajin batik pun menggunakan potret burung ini sebagai motif batik khas semarang. Dengan demikian, motif Blekok Srondol jadi salah satu ikon yang bisa kamu temukan.

2.Batik Semarang ASAM ARANG

Masih bersumber dari motif Blekok Srondol, motif kali ini menggunakan gambaran pohon asam itu sendiri. Lewat motif ini, kain batik menjadi sarana yang estetik untuk mengenalkan kekayaan alam Semarang.

Kata ‘Asam’ malah memiliki arti yang khusus dalam Bahasa Jawa. Asam artiya jarang. Namun, bukan berarti pohon asam jarang ditemukan di Semarang. Ini mengartikan bahwa pohon asam tumbuh berjauhan satu sama lain.

Makna lain dari motif ini sangat kental dengan harapan supaya kebaikan dan kemanfaatan terus mengalir pada si pemakainya. Sama seperti khasiat dari asam jawa itu sendiri yang terus memberikan manfaat bagi manusia selama masih bertumbuh.

3.Batik Semarang TUGU MUDA

Jika sebelumnya motif batik mengadopsi potret flora dan fauna, kali ini motif batik berfokus pada bangunan ikonik. Apalagi kalau bukan Tugu Muda!

Tugu ini merupakan sebuah monumen yang cukup identik dengan kota Semarang. Bukan tanpa alasan, tugu ini dibangun untuk memperingati pertempuran lima hari pada tahun 1945. Maka tak heran jadinya jika Tugu Muda termasuk dalam monumen bersejarah.

Motif Tugu Muda merupakan motif yang sering sekali menjadi pilihan masyarakat lokal. Bentuk yang khas dengan kombinasi kain yang mcenderung gelap seperti hitam atau merah, membuatnya cocok sebagai busana untuk kegiatan acara formal.

4.CHENG HO NENG KLENTENG

Nah, untuk motif ini kita akan membahas bahwa Semarang memiliki budaya campuran dari budaya Arab dan juga Tionghoa. Hasil dari campuran kebudayaan ini adalah motif Cheng Ho Neng Klenteng.

Warna yang sering dimanfaatkan untuk motif ini adalah warna-warna cerah. Sementara itu pola dan motifnya mewakili bentuk kebangsaan era kerajaan masa lalu. Guratannya pun menunjukkan beragam bangunan kebudayaan dan para tokoh pahlawan dari daerah itu.

5.WARAK NGENDOG

Filosofi batik bermotif warak ngendog sendiri sebetulnya berasal dari sebuah mainan dalam tradisi kebudayaan Semarang. Adanya mainan ini jadi penanda datangnya bulan suci bulan suci Ramadhan.

Meski terinspirasi dari sebuah mainan, nyatanya makna batik ini cukup dalam. Salah satunya menyimbolkan perjuangan dari seseorang untuk menjaga pahalanya ketika sebulan penuh berpuasa.

Dari segi detail motif, Warak Ngendog ini memiliki guratan khas dengan garis-garis lurus. Gaya guratan inilah yang menggambarkan karakter masyarakat Semarang yang terbuka dan apa adanya. 

Batik ini juga menjadi media komunikasi masyarakat Semarang pada pemakai batik tentang keunikan seni tekstil Semarang. Maka tak heran jika kamu juga akan menemukan motif fauna semacam ular naga.

Mungkin kamu sedikit asing dengan motif-motif tersebut jika membandingkannya dengan berbagai batik di pasaran. Namun, inilah ciri khas Batik Semarang yang mencoba mengusung desain dari sesuatu yang ikonik. Tentunya batik ini punya daya pikat tersendiri, membuatnya layak jadi salah satu pilihan terbaikmu.

Semisal ketertarikanmu pada Batik Semarang belum muncul, jangan paksakan diri mengaplikasikan batik ke dalam baju. Kawan Batik tetap bisa berbutu batik khas pekalongan dari Batik Bedjo.Menariknya lagi Kawan Batik kini bisa pesan dengan mudah lewat website kami di https://rumahbatikbedjo.com . Atau hubungi lewat WhatsApp untuk pemesanan yang lebih cepat. Tunggu apa lagi, yuk, check out keranjang belanja sekarang!