Bantul– Batik Tulis Nitik berfungsi berarti dalam pengembangan buatan adat batik di Wilayah Eksklusif Yogyakarta. Motif batik ini telah mendapat Hak Kekayaan Intelektual( HKI). Batik Tulis Nitik Yogyakarta jadi salah satunya motif batik tulis yang sudah mempunyai Hak Kekayaan Komunal selaku Gejala Georgrafis Kembangsongo Bantul.
Gubernur DIY Sri Baginda Hamengku Buwono( HB) X meresmikan Gejala Geografis Gemilap Batik Nitik di Gedung Dusun Trimulyo, Kalurahan Jetis, Kabupaten Bantul pada Selasa, 23 November 2021. Di desa inilah batik Nitik lahir.
Baca Juga : Batik Tulis Betawi Terogong
Sri Baginda HB X menarangkan, Batik Nitik ialah batik dengan motif yang tertata dari ribuan titik- titik yang berawal dari Kembangsongo Bantul. Adanya ialah menyesuaikan diri dari rajutan kain membordir Patola India. Batik Tulis Nitik merupakan batik khas Yogyakarta selaku salah satu motif batik tertua di area Istana Yogyakarta,” tuturnya.
Raja Istana Yogyakarta ini mengatakan, di balik keberadaannya Batik Nitik pula muat asal usul peperangan melawan politik dominasi bisnis serta kebijaksanaan memasukkan oleh Belanda. Batik Nitik lahir tahun 1600 selaku dampak pemasaran kain membordir Patola India, semacam kain cindé, yang dimonopoli oleh Belanda, alhasil harga jualnya berkeluk dobel.
Dari permasalahan itu, kalangan wanita Jawa menginisasi Aksi membuat kain batik dengan motif Patola selaku penggantian produk memasukkan kain Patola dari India
Follow IG : @BATIK_BEDJO
Bagi Ngarsa Dalem, di era serba modern ini keberadaan Batik Nitik terus menjadi menguat dengan lahirnya Perkumpulan Sekar Nitik di Kembangsongo, Jetis, Bantul. Perkumpulan ini memilah cara batik konvensional dengan senantiasa menjaga desain padat buatan supaya terbuka kesempatan kegiatan yang lebih besar untuk kalangan wanita di sekelilingnya.
Lebih lanjut Sri Sutan mengatakan, Batik Nitik mengisyaratkan penyeimbang ikatan antara orang dengan Tuhan serta alam sarwa. Motif batik ini menggambarkan asli diri orang selaku insan sosial yang silih tergantung satu serupa lain.
Batik Nitik berfungsi berarti dalam pengembangan buatan adat batik di Yogyakarta dari bagian kemampuan pengembangan daya cipta serta seni. Tidak hanya itu pula sanggup melahirkan buatan terkini yang lahir dari daya cipta pembatik.
Sri Baginda mengatakan, penentuan Batik Tulis Nitik selaku Kekayaan Intelektual Komunal Gejala Geografis area Yogyakarta membagikan impian terkini sekalian ikon kick off pengembangan kemampuan Batik Tulis Nitik tercantum dalam ranah bidang usaha.
“ Pemda DIY lalu mensupport kemajuan Batik Tulis Nitik selaku produk asli wilayah yang berkepribadian, bermutu yang kesimpulannya memiliki nama baik dengan cara nasional serta garis besar,” tuturnya.