Alat untuk melukis malam pada kain batik disebut “canting”. Canting adalah alat tradisional yang digunakan untuk menerapkan malam atau lilin cair pada kain batik. Canting terbuat dari logam, biasanya tembaga atau baja, dengan ujung yang runcing dan dilengkapi dengan tangkai kayu atau bambu sebagai pegangan.

Proses melukis malam menggunakan canting dilakukan dengan memanaskan malam lilin hingga cair, kemudian mengisi canting dengan malam tersebut. Dengan mengendalikan aliran malam melalui ujung runcing canting, seniman batik dapat membuat garis dan pola yang diinginkan pada kain batik. Canting memungkinkan seniman untuk menghasilkan detail yang halus dan presisi pada desain batik.

Setelah malam diterapkan pada kain, proses selanjutnya dalam pembuatan batik adalah pewarnaan. Setelah kain diwarnai, malam yang telah diaplikasikan pada kain akan mencegah warna pewarna menyebar ke area yang telah dilukis dengan malam. Setelah selesai proses pewarnaan, malam akan dihilangkan dari kain batik melalui proses pemanasan atau pencucian.

Canting merupakan alat yang sangat penting dan menjadi identitas khas dalam pembuatan batik tradisional. Kemampuan mengendalikan aliran malam melalui canting memungkinkan seniman batik untuk mengekspresikan kreativitas dan keahlian mereka dalam menciptakan motif dan desain yang unik pada kain batik.