Museum Batik Pekalongan memiliki 1149 koleksi batik, antara lain wayang beber dari kain batik yang berusia ratusan tahun dan alat tenun tradisional atau dikenal sebagai alat tenun bukan mesin.
Pekalongan sebagai kota batik, dalam slogan pariwisatanya Kota Pekalongan mengidentifikasi diri sebagai World City of Batik yang didapatkan sebagai jaringan kota kreatif UNESCO dalam kategori craft & folk art pada Desember 2014. Sedangkan dalam motto kota, Pekalongan adalah Kota BATIK (Bersih, Aman, Tertib, Indah, Komunikatif) yang bertujuan agar masyarakat selalu mengingat hal tersebut. Corak yang khas dan kreatif dari batik Pekalongan adalah alasan mengapa kota ini mendapat julukan demikian, dan juga menjadi alasan mengapa Pekalongan memiliki museum Batik.
Museum Batik Pekalongan menyimpan banyak koleksi batik tua hingga modern baik itu yang berasal dari Pekalongan sendiri, daerah pesisiran, daerah pedalaman dan area Jawa lainnya, batik dari berbagai daerah di Nusantaara seperti dari Sumatera, Kalimantan, hingga Papua, dan kain jenis teknik batik dari manca negara.
Tidak hanya memamerkan koleksi batik, Museum Batik juga merupakan pusat pelatihan membatik dan pusat pembelajaran batik. Pelajar maupun pengunjung umum dapat belajar membuat batik ataupun melakukan penelitian mengenai budaya batik. Museum Batik Pekalongan juga mempunyai program-program pelatihan membatik baik ke masyarakat secara langsung, ke berbagai sekolah, hingga ke berbagai institusi lainya. Berbagai kerjasama dengan berbagai pihak juga dilakukan guna pelestarian budaya batik.
Semua hal itu dilakukan sesuai dengan komitmen Museum Batik Pekalongan untuk terus menjaga dan melestarikan budaya warisan nenek moyang yang bernilai adiluhung ini.
Waktu Kunjungan Museum Batik Pekalongan
Buka setiap hari : 08.00 – 15.00 wib
Harga Tiket Masuk Museum Batik Pekalongan
Dewasa : Rp 5.000,- Anak-anak (TK s.d. SMA) : Rp 1.000,- Turis Asing : Rp 5.000,-
Fasilitas Museum Batik Pekalongan :
1 . Ruang Audio Visual
2 . Ruang Pamer 1
Isi ruangan ini adalah tempat untuk memamerkan koleksi berbagai batik yang khas dari daerah pesisir Jawa seperti Cirebon, Pekalongan, Batang dan Rembang. Disini juga ada alat dan bahan – bahan yang digunakan dalam proses membatik seperti canting tulis yang memiliki 9 ukuran berbeda, juga canting cap atau blok cap yang terbuat dari tembaga yang memiliki berbagai ragam cap hias berbeda sesuai motif batik.
Terdapat motif batik Megamendung Cirebon, Kujang Kijang Bogor, Parang Cucuk Garut, Lereng Bunga Rampai karya Iwan Tirta, dan banyak lagi.
Ruangan ini berisi aneka batik sumbangan para pejabat RI seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono pada bulan Juli 2012, wapres Boediono dan istri, Hatta Rajasa dan istri, juga sumbangan Ainun Habibie
3 . Ruang Pamer
Berisi berbagai koleksi batik dari beberapa daerah seperti Banten, Kalimantan, Garut, Indramayu, Madura, dan Papua. Ruangan ini dinamakan Ruang Batik Nusantara.
4 . Perpustakaan Batik
Selain ketiga ruang pamer, masih ada ruang perpustakaan, kedai batik, ruang workshop, ruang audio visual, ruang pertemuan, dan ruang konsultasi atau pelayanan hak kekayaan intelektual (HAKI). Di ruang workshop para pengunjung bisa belajar bagaimana caranya menggunakan canting atau alat cetak untuk membuat motif batik. Anda bisa turut mengetahui sejarah batik dan sejarah museum batik pekalongan dengan mengunjungi museum yang terletak di jalan Jatayu no. 3, Pekalongan, Jawa Tengah.
sumber ; cintapekalongan.com