You are currently viewing Tribun News

Tribun News

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, kunjungan ke Thamrin City, Jakarta Pusat, saat Hari Batik Nasional, Selasa, 2 Oktober 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Jakarta – Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, merayakan Hari Batik Nasional, Senin, 2 Oktober 2018, di pusat perbelanjaan Thamrin City, Jakarta Pusat. Ia tiba di sentra penjualan batik yang berlokasi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tersebut pukul 11.30 WIB. Dikawal sejumlah ajudan, Sandiaga menyambangi pedagang di kios-kios lantai dasar.

“Pak Sandi, mampir sini, Pak… Laris.. laris…” teriak para penjual batik yang mayoritas ibu-ibu itu. Mereka juga tak sungkan mengajak Sandiaga berswafoto.

Di tengah kerumunan pengunjung Thamrin City, ada seorang laki-laki mendekat. Dia adalah anggota Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APSI). Seketika, Sandiaga mengambil sebuah kemeja batik di salah satu rak itu dan mengenakan kepada laki-laki paruh baya tersebut.

Tak lama kemudian, Sandiaga naik ke lantai dua pusat perbelanjaan itu. Anggota APPSI lainnya masih mengintil mantan Wakil Gubernur DKI tersebut. Sandiaga sempat menyapa beberapa penjual.

Ia juga tampak ditahan beberapa ibu dari Sinjai, Sulawesi Selatan, yang kebetulan melancong ke Jakarta. Para ibu itu meminta foto. Mereka cerita menjadi pengagum Sandiaga. “Sejak jadi Wagub DKI sudah suka. Semoga jadi wapres deh,” kata Normalia, 55 tahun.

Di toko kedua yang disinggahi, Sandiaga kembali membeli kemeja batik. Kali ini membeli empat buah. Masing-masing berwarna cokelat dengan corak berbeda. Kemudian, ia kembali memakaikan kemeja-kemeja anyar tersebut kepada para anggota APPSI.

Salah satu anggota meminta Sandiaga menukar kemeja batik yang sudah dibelinya. “Saya mau yang lengan panjang,” kata seorang pria paruh baya sembari menunjuk batik yang dimau. Namun karena sudah terlanjur menempel di badan, Sandiaga enggan menukarnya. “Lebih mahal yang itu. Dia tahu aja,” kata Sandiaga sembari berseloroh.

Sandiaga lantas membayar batik itu. Ia memberikan uang Rp 300 ribu kepada si penjual. Sebelum cabut, penjual batik itu meminta berfoto dengan Sandiaga.