Memang tak salah jika menyebut ragam batik Jawa begitu kaya. Topik tentang batik-batik lokalnya masih terus Batik Bedjo bahas sampai saat ini. Salah satunya yang tak boleh ketinggalan adalah Batik Cilacap a la kabupaten pinggir pantai ini.
Di banding batik-batik khas kota lainnya, Batik Cilacap agaknya masih terdengar kurang familiar. Padahal, kawasan ini juga menyimpan kesenian batik yang tak kalah menarik. Karya tekstil yang berkembang seiring dengan kreativitas perajin nyatanya memiliki kualitas motif bersaing.
Hal lain yang membuat batiknya bernilai adalah paduan antara motif dengan tone warna eksklusif. Tapi tahukah Anda, kombinasi tersebut tumbuh dari latar belakang yang tak biasa, lho.
Nah, inilah saatnya Kawan Batik pahami lebih jauh bagaimana awal mula hadirnya batik ini. Lalu, kenali juga motif-motifnya, siapa tahu Batik Cilacap adalah yang Anda cari selama ini.
Bagaimana Mulanya Batik Cilacap Ada?
Batik ini memulai sejarahnya sejak masa penjajahan, ketika Pangeran Diponegoro memilih lari dari Kesultanan Yogyakarta. Tepatnya karena Pangeran Diponegoro menolak tunduk pada Belanda lalu singgah di Banyumas juga Cilacap.
Selama durasi itu, antarpasukan Pangeran Di ponegoro yang tersebar perlu berkomunikasi dan koordinasi demi memuluskan serangan. Tak heran jadinya jika sandi rahasia menjadi kode yang sangat penting bagi semua pasukan menyiapkan strategi.
Kode-kode ini memang hanya mampu di pahami pasukan Di ponegoro. Bentuknya bermacam-macam hingga menciptakan suatu visual tertentu. Gambaran-gambaran yang di hasilkan dan di sebar pun membawa perintah atau kabar khusus. Mulai dari berkumpul di satu titik tertentu, sampai informasi soal kesiapan logistik pasukan.
Agar tak terkesan seperti pesan berantai, sandi di siasati ke dalam bentuk kesenian kain batik. Dengan begitu berita termasuk perintah rahasia sama sekali tidak di ketahui pihak Belanda. Boleh di bilang lewat kain-kain inilah, batik lokal Cilacap berhasil menjadi media komunikasi yang sangat efektif.
Dari begitu luasnya kawasan Cilacap, fase peristiwa ini terjadi di daerah Maos, salah satu bagian dari Kabupaten Cilacap. Maka tak heran jadinya bila batik ini juga banyak di kenal dengan nama Batik Maos.
Tapi tahukah Anda, Batik Cilacap masih memiliki jenis lainnya dengan berbagai motif yang hanya bisa di temukan di batik satu ini. Berikut selengkapnya.
Macam-macam Batik Cilacap
Umumnya ada 2 macam batik yang di produksi saat ini, yaitu Batik Maos dan Batik Kutawaru. Masing-masingnya pun unggul dengan keunikannya.
1. Batik Maos
Ada sejak abad ke-18 mungkin membuat Batik Maos lebih tenar dengan sebutan Batik Cilacap secara keseluruhan. Padahal, batik ini sebetulnya merupakan salah satu macam dari Batik Cilacap.
Menjadi cikal bakal awal dari Batik Cilacap membuat karakter Batik Maos terpengaruh peristiwa peperangan saat itu. Pengaruh paling besar khususnya di dapat dari tokoh Pangeran Diponegoro yang memang berasal dari Yogyakarta.
Hasilnya karakter kain batik klasik berwarna putih, cokelat, dan hitam khas Yogyakarta juga di adopsi di Batik Maos. Tak melulu dengan 3 warna tersebut, batik ini juga menggunakan variasi warna lain, meski tetap bernuansa warna alam sedikit gelap.
2. Batik Kutawaru
Sama seperti Batik Maos, nama Kutuwaru juga di ambil dari nama asal batik ini berasal, tepatnya Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah. Satu yang menjadi cirinya terletak di bahan dasar pembuatan batik yang menggunakan mangrove. Unik sekali bukan?
Mangrove di manfaatkan sebagai bahan pewarna alami kain. Melalui serangkaian proses, warna yang keluar umumnya warna cokelat. Tingkat kepekatannya pun bervariasi. Untuk mendapatkan tone yang sesuai, kain batik perlu di celup dan di keringkan beberapa kali.
Soal karakter, batik ini khas dengan motif mangrove yang menjadi ikon kawasan pesisir Kutawaru. Misalnya saja motif batik mangrove sejajar dalam teknik batik tulis ataupun batik cap.
Berkat kawasan pengembangan batik yang sedikit berlainan, tak salah jika antara Batik Maos dan Batik Kutawaru cukup berbeda. Layaknya perbedaan antara karakter batik klasik dan pesisiran yang bisa Anda pahami lebih lanjut.
Motif-Motif Batik Cilacap

Baik Batik Maos maupun Batik Kutawaru, gaya motif masing-masingnya cukup berbeda. Apalagi kombinasi latar belakang sejarah yang kental di padu keindahan alam semakin membuat kedua Batik Cilacap ini spesial.
Terlepas dari motifnya yang berlainan, ada baiknya kenali dulu yuk apa saja semua motif yang mencirikan Batik Cilacap.
1. Motif Galaran
Motif ini termasuk salah satu yang lahir dari pesan rahasia antar pasukan Pangeran Diponegoro. Membentuk guratan sedemikian rupa, galaran mengartikan pasukan yang telah berkumpul dan berbaris rapi.
2. Motif Cebong Punggul
Sedikit lain dari sebelumnya, motif kali ini punya maksud membakar semangat pasukan. Ini karena motif Cebol Punggul menggambarkan posisi pasukan berkumpul dan siap menyerang musuh.
3. Motif Cebong Kumpul
Hampir serupa dengan Cebong Punggul, motif ini menyiratkan makna persatuan yang wajib menjadi pondasi di medan peperangan.
4. Motif Ambiring
Motif yang satu ini masih menyampaikan pentingnya persatuan, khususnya ketika menghadapi pasukan musuh. Dalam motif Ambiring, makna yang mendalam itu nyatanya merupakan bahan dasar guratan motif cantik batik.
5. Motif Blarak Sineret
Tiada kemenangan jika hanya andil satu pihak saja. Kira-kira itulah makna yang coba di hadirkan pada motif Batik Cilacap ini. Gambaran khas Blarak Sineret begitu memonjolkan betapa pentingnya kontribusi banyak pihak dalam perjuangan untuk meraih keberhasilan.
6. Motif Lar Bruntal
Perintah rahasia lainnya yang tersamar dalam bentuk kain batik juga bisa Anda temui pada motif Lar Bruntal. Pada masa itu, guratan motif ini memberikan informasi pembagian wilayah serta pembagian tugas pasukan Diponegoro saat melawan Belanda.
7. Motif Andaindi
Bukan hanya pemerataan tugas selama peperangan, susunan organisasi juga telah di abadikan dalam batik bermotif andaindi. Pada motif ini, tergambar struktur keorganisasian, pemerintahan, termasuk pembagian wewenang anggota.
8. Motif Buntal Gabahan
Jika sebelumnya makna motif mengarah pada kesiapan pasukan, Buntal Gabahan lebih menggambarkan persawahan yang telah di tanam ranjau.
9. Motif Rujak Sente
Rujak Sente mungkin jadi satu-satunya motif yang menyimpan potret ideal pemimpin. Dari batik ini, pesan seorang pemimpin yang harus tegas, bermakna, serta padat.
10. Motif Ladrang Manis
Di banding motif-motif sebelumnya, Ladrang Manis boleh di bilang sedikit berbeda. Batik ini justru menjelaskan tradisi membuat kue ladrang. Tapi tahukah Anda, motif ini sebetulnya adalah sandi, lho.
Ketika masa pergolakan antara pasukan Diponegoro dengan Belanda, motif Ladrang manis membawa berita persediaan logistik pasukan yang masih aman. Sama seperti batik lainnya, batik dengan motif ini di produksi dan di sebarkan untuk menyampaikan kabar.
11. Motif Alam (Mangrove dan Kembang)
Salah satu motif batik yang mengadopsi nuansa alam bisa Anda dapatkan pada batik bermotif mangrove atau kembang wijayakusuma. Keduanya merupakan flora lokal dari Cilacap, sehingga kehadirannya dalam kesenian batik membuat Batik Cilacap begitu otentik.
Cukup banyak, ya? Itulah beragam keindahan motif Batik Cilacap yang sangat sayang bila di ewatkan. Menariknya, di balik sederet guratan cantik kain batik ini, nyatanya tersimpan makna dan penggambaran yang begitu dalam.
Di samping Batik Cilacap, masih banyak batik-batik lainnya yang merepresentasikan sebuah cerita bahkan filosofi kehidupan. Tak hanya penuh arti, batik-batik seperti ini juga hadir dalam tampilan yang memikat. Seperti aneka batik produksi Batik Bedjo yang tersedia dalam berbagai jenis.
Cukup klik website kami Anda akan menemukan batik klasik, batik prada, sampai batik sutera sekalipun. Jangan ketinggalan juga batik siap pakai, mulai dari hem, kemeja, gamis, hingga aksesoris syal untuk meningkatkan penampilan.
Untuk pilihan yang lebih lengkap, yuk segera klik shop atau kunjungi langsung outlet kami!