You are currently viewing 7 Motif Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan Adat Jawa
Motif Batik Untuk Acara

7 Motif Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan Adat Jawa

Motif Batik Untuk Acara – Apa Makna Batik Bagi Kawan Batik? Bagi Sebagian Orang, Batik Memang Pakaian Kebanggaan. Namun Bagi Budaya Jawa, Batik Juga Diresapi Sebagai Suatu Kesenian Kain Yang Mulia, Sehingga Menyimpan Makna Filosofis Bagi Kehidupan Manusia. Sejak Dua Sejoli Menikah Hingga Meninggal Dunia, Batik Terus Mengiringi Fase-Fase Hidup Seseorang, Termasuk Ketika Menggunakan Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan.

Tujuh Bulanan Atau Mitoni Biasa Diupacarakan Oleh Orang Tua Bayi Dan Keluarga Keturunan Jawa. Tradisi Ini Terpelihara Sebagai Wujud Doa Agar Ibu Dan Calon Bayi Selamat Melalui Proses Kelahiran Sampai Bayi Tumbuh Dewasa. Di Samping Serangkaian Prosesi, Kain Batik Juga Wajib Menjadi Perhatian, Karena Makna Dari Motif Batik Sendiri Melengkapi Tujuan Mitoni.

Setidaknya, Ada 7 Motif Batik Yang Perlu Kawan Batik Ketahui Untuk Sang Ibu Bayi Kenakan Saat Prosesi Upacara. Ketujuh Motif Tersebut Merupakan Pakem Yang Wajib Ada Karena Gaya Klasiknya Yang Kental Dengan Makna Kehidupan.

Tahukah Kawan Batik Apa Saja Ketujuh Motif Batik Tersebut? Berikut Ini Batik Bedjo Sajikan Informasi Tentang 7 Motif Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan Adat Jawa. Simak Selengkapnya, Ya.

1.Motif Batik Wahyu Tumurun

Motif Wahyu Tumurun
Motif Wahyu Tumurun

Opsi Pertama Yang Bisa Anda Pilih Yaitu Dengan Menggunakan Motif Wahyu Tumurun. Batik Yang Berasal Dari Yogyakarta Ini Seringkali Menjadi Batik Andalan Untuk Berbagai Upacara Adat Jawa, Termasuk Tujuh Bulanan.

Salah Satu Alasan Yang Membuat Wahyu Tumurun Tepat Untuk Prosesi Tujuh Bulanan Adalah Ornamen Mahkota Dalam Motifnya. Mahkota Memberikan Arti Kemuliaan, Dengan Harapan Agar Si Jabang Bayi Selalu Mendapat Petunjuk Dan Anugerah Selama Hidupnya Setelah Lahir.

Dari Makna Satu Motif Saja, Jelas Sekali Batik Ini Memiliki Doa Dan Pengharapan-Pengharapan Yang Dalam Bagi Hidup Pemakainya. Maka Selain Tujuh Bulanan, Batik Ini Juga Cukup Sering Digunakan Dalam Upacara Lain, Khususnya Pernikahan Jawa.

2.Motif Batik Cakar Ayam

Cakar Ayam
Cakar Ayam

Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan Selanjutnya Bisa Kawan Batik Coba Dengan Motif Cakar Ayam. Motif Ini Bahkan Tergolong Motif Yang Biasa Digunakan Untuk Upacara Tujuh Bulanan Adat Jawa Karena Makna Filosofisnya.

Cakar Ayam, Sebagaimana Fungsinya Bagi Ayam Adalah Untuk Mengais Makanan Demi Memenuhi Kebutuhan Hidup. Begitu Juga Dengan Maksud Nama Dari Batik Ini Bagi Si Bayi. Yaitu Kemandirian Dan Usaha Yang Keras Untuk Mencari Nafkah Ketika Sang Anak Dewasa Nanti.

Cakar Ayam Juga Menyiratkan Kesejahteraan Bagi Pemakainya. Karena Itulah, Motif Ini Sesungguhnya Mengandung Doa Bagi Orang Tua Bayi Agar Selalu Berlimpah Rezeki Dan Harapan Bagi Anak Agar Sejahtera Selama Hidupnya.

3. Motif Batik Udan Liris

Kali Ini Masih Dari Yogyakarta Dengan Ciri Khas Motif Yang Tersusun Secara Diagonal. Batik Ini Juga Menggabungkan Beberapa Motif Sekaligus, Seperti Motif Parang Dan Motif Lereng. Selain Kedua Motif Tersebut, Batik Juga Dilengkapi Dengan Beberapa Hiasan Tambahan Pada Sekeliling Motif Utama.

Dengan Gambaran Motif Demikian, Nyatanya Udan Liris Dalam Bahasa Jawa Berarti Hujam Gerimis. Seperti Hujan Gerimis Yang Turun, Harapannya Limpahan Rezeki Trus Meliputi Pemakainya, Termasuk Bagi Calon Bayi Di Kehidupannya Nanti. 

Di Sisi Lain, Motif Ini Juga Menyimpan Makna Kesabaran Dalam Menempuh Hidup Yang Sulit. Terlebih Setelah Sang Bayi Telah Lahir Dengan Segala Tantangan Dan Kesulitan. Motif Udan Liris Berpesan Agar Pasangan Suami Istri Dapat Menghadapi Semuanya Dengan Tabah Bersama-Sama.

4.Motif Batik Kesatrian

Motif Batik Kesatrian
Motif Batik Kesatrian

Semua Orang Tua Tentu Berharap Memiliki Anak Yang Berjiwa Kesatria. Siap Mengalah Untuk Mengutamakan Kepentingan Banyak Orang Dan Bersedia Memberikan Yang Terbaik. Harapan-Harapan Inilah Yang Selalu Menjadi Doa Dari Motif Batik Kesatrian, Membuatnya Tepat Sekali Dikenakan Sebagai Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan.

Batik Ini Mengkombinasikan Motif Parang, Tiga Ikan, Dan Stilasi Medali Dalam Satu Simetri Ceplok Yang Berulang Dengan Susunan Persis. Ketika Ketiga Motif Tersebut Disatukan, Kesatrian Kemudian Bermakna Keberanian, Kesabaran, Sekaligus Ketabahan Seseorang Melalui Semua Lika-Liku Hidup.

Selain Maknanya Yang Sangat Indah, Tampilan Batik Ini Juga Memiliki Kesan Yang Gagah. Kesan Ini Pun Semakin Menonjol Lagi Berkat Corak Sogan Khas Yogyakarta Yang Unggul Dengan Warna Putih Dan Cokelat Tua.

5.Motif Batik Truntum

Motif Batik Truntum
Motif Batik Truntum

Bila Biasanya Batik Truntum Hanya Sering Terlihat Dalam Bentuk Pakaian, Nyatanya Batik Ini Adalah Salah Satu Motif Yang Tepat Untuk Mengisi Momen Tujuh Bulanan. Bentuknya Khas Sekali Dengan Rupa Kuntum Kembang/Bunga Mekar Yang Berjajar Teratur, Sama Besar, Dan Tipikal.

Sebagai Batik Yang Perlu Dikenakan Oleh Sang Ibu, Batik Truntum Memberikan Harapan-Harapan Kebahagiaan Dan Kesejahteraan Bagi Keturunannya. Sama Halnya Dengan Arti Truntum, Yaitu Tumbuh, Bersemi, Berkembang. Batik Ini Menyimbolkan Peran Orang Tua Dalam Menuntun Sang Anak Terus Tumbuh Dan Mendewasa Sampai Berumah Tangga.

Truntum Juga Menyimbolkan Rasa Kasih Sayang Yang Tulus, Sebagaimana Kasih Sayang Orang Tua Kepada Buah Hatinya. Maka Berkat Makna Itulah, Batik Truntum Direkomendasikan Sebagai Batik Yang Perlu Digunakan Oleh Sang Ibu Saat Prosesi.

6.Babon Angrem

Motif Batik Babon Angrem
Motif Batik Babon Angrem

Makna Kasih Sayang Yang Sama Juga Tersirat Dari Motif Batik Babon Angrem, Salah Satu Variasi Batik Semen Khas Jawa. Babon Angrem Adalah Penggambaran Dari Induk Ayam Yang Mengerami Telur-Telurnya Hingga Mereka Menetas Kemudian Tumbuh.

Untuk Melihatnya Dalam Motif, Batik Ini Menggabungkan Ornamen Ayam Betina Berhadapan Yang Mengerami Telur Serta Motif Hias Lung-Lungan. Masih Dilengkapi Lagi Dengan Ornamen Tambahan Seperti Cakar Ayam Dan Isen-Isen Untuk Mengisi Area Dalam Motif Babon Angrem.

Sebagaimana Induk Ayam Mengerami Telur, Seorang Ibu Yang Tengah Mengandung Sudah Sepatutnya Untuk Selalu Sabar Menjaga Buah Hatinya. Dalam Batik Ini, Watak Kesabaran Dan Kasih Sayang Yang Sang Ibu Miliki Harapannya Juga Mampu Menurun Kepada Anak.

7.Motif Sido Mukti

Motif Sido Mukti
Motif Sido Mukti

Tampaknya Hanya Batik Klasik Khas Surakarta Dan Yogyakarta Saja Yang Mampu Menjadi Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan, Seperti Motif Sido Mukti. Sido Mukti Sendiri Merupakan Salah Satu Variasi Motif Tradisional Yang Kaya Ornamen, Isen-Isen, Serta Warna Sogan Yang Unik.

Dalam Upacara Menjelang Kelahiran Bayi, Sido Mukti Perlu Dikenakan Oleh Ibu Dengan Harapan Agar Si Bayi Kelak Hidup Dengan Sido Dan Mukti. Aksara Jawa Memaknai Sido Dan Mukti Sebagai Hidup Yang Selalu Dalam Lingkup Kebahagiaan Dan Tidak Pernah Kekurangan.

Kain Sido Mukti Juga Memberikan Pengharapan Kepada Ayah Dan Ibu Si Bayi Agar Selalu Hidup Dalam Kemuliaan Dan Derajat Yang Tinggi. Pesan Kebahagiaan Dan Keharmonisan Dalam Membesarkan Anak Pun Termasuk Dalam Makna Motif Batik Ini.

Nah, Itulah 7 Motif Batik Untuk Acara Tujuh Bulanan Yang Bisa Kawan Batik Pilih Kelak Nanti Akan Mengadakan Upacara Yang Sama. Berkat Nilai Yang Kehidupan Yang Mulia Pada Motif, Ada Baiknya Kawan Batik Tidak Memilih Motif Lain Di Luar Ketujuh Motif Tersebut. Tujuannya Agar Doa Untuk Si Kecil Seirama Dengan Harapan Dari Motif Batik. Jika Ada Kerabat Yang Tengah Mencari Informasi Yang Sama, Yuk Sebarkan Artikel Ini Seluas-Luasnya. Namun, Bila Ada Relasi Kawan Batik Yang Masih Mencari Batik Untuk Acara, Segera Ajak Ke Batik Bedjo Di Outlet Terdekat, Ya!