You are currently viewing Batik Kartini

Batik Kartini

Memasuki tanggal 21 April, tentunya ini menjadi salah satu hari yang begitu melekat di benak wanita Indonesia. Apalagi kalau bukan hari kartini! Sosok R.A. Kartini memang sangat terkenang berkat jasanya mengangkat derajat wanita Indonesia. Tapi tahukah anda kalau ternyata namanya juga diabadikan dalam salah satu jenis batik yaitu Batik Kartini?

Nama Batik Kartini memang belum populer bagi telinga banyak orang dan mungkin termasuk juga anda.Namun menurut sejarahnya, batik ini pertama kali diperkenalkan oleh beliau ke kancah internasional, khususnya Belanda. Dan sampai saat ini tetap berproduksi di kota kelahirannya, Jepara.

Dengan begitu, boleh jadi muncul pertanyaan apa bedanya batik ini dengan Batik Jepara. Atau, apakah Batik Kartini benar-benar diciptakan oleh R.A. Kartini?Seluruh pertanyaan ini akan terjawab dalam rangkuman informasi yang telah kami susun di bawah ini. Tak hanya itu, anda pun juga akan lebih mengetahui apa saja motif khas batik. Simak selengkapnya, ya!

Batik Kartini, Ciptaan R.A Kartini?

Jika penasaranmengapanamabatik ini cukup berbeda, siapapun harus memahami terlebih dulu bagaimana eksistensi batik selama masa hidup beliau. Boleh dikatakan batik adalah salah satu pakaian wajib bagi wanita pada saat itu, terutama kalangan bangsawan. Sebagai kain yang harus dikenakan, artinya batik telah menjadi suatu kesenian kain yang sudah terkenal. Khususnya sebagai suatu kesenian kain khas Jepara.

Namun, kemudian untuk memenuhi kebutuhan sandangnya beliau membuat sendiri kain batik. Sehingga dari sinilah kemudian kartini memperkenalkan kain batik ke negara Belanda. Mulai dari corak kain hingga teknik pembuatan yang spesial.

Selepas itu, nama batik ini pun semakin populer terlebih setelah beliau ditetapkan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia. Jadi, kesimpulannya beliaulah yang benar menciptakan batik ini meski telah ada Batik Jepara. Lalu, apa yang membedakan Batik Kartini dengan Batik Jepara?

Perbedaan Batik Kartini dan Batik Jepara

Batik Kartini memanglah berasal dari Jepara. Tapi Batik Jepara bukanlah Batik Kartini. Mengapa?

Ini dikarenakan oleh latar belakang sejarah penggunaan batik yang cukup kental pada masa lalu. Saat itu batik sangat dekat dengan cerminan status sosial seseorang. Untuk membedakan seseorang dengan yang lainnya, bahkan dapat terlihat dari motif apa yang mereka gunakan. Dengan demikian, motif batik yang digunakan oleh masyarakat biasa boleh dibilang berbeda dengan kalangan bangsawan.

Terlebih, posisi geografis Kota Jepara yang berbatasan langsung dengan wilayah pesisir membuat corak batiknya pun khas dengan kondisi sekitar. Perbedaan motif jelas semakin kentara antara kedua golongan tersebut.

Sedikit informasi, bahwa R.A Kartini terlahir dari seorang Bupati yang terkemuka sebagai bagian dari kaum priayi. Itulah mengapa motif batik yang ia kenal sedari dini tentunya motif-motif pakem berkiblat pada motif keraton atau Mataraman. Namun, yang mengejutkan, nyatanya batik ciptaannya bukanlah jenis batik yang bergaya demikian, lho.

Menurut sumber, Batik Kartini justru memadukan kedua karakter batik yang begitu kontras. Yaitu antara batik rakyat Jepara dengan batik bergaya keraton. Satu contoh motif yang menggambarkan perpaduan tersebut adalah corak buketan kembang.

Nuansa pesisiran ia tuangkan melalui corak batik yang menggunakan ragam hias bunga khas corak hias Belanda. Sedangkan nuansa keraton yang tegas mampu ditunjukkan dari penggunaan warna cokelat Sogan yang khas.

Karena inilah banyak kolektor dan pecinta batik menyebutkan batik ini adalah suatu gaya batik baru. Sebab iaberani mengkombinasikan kedua corak yang sebelumnya sangat tegas terpisah dan tak ada seorangpun berinisiatif menggabungnya.

Motif-Motif Batik Kartini

Corak buketan tersebut hanyalah salah satu dari beberapa jenis Batik Kartini yang kini beredar meluas. Meski memang tidak tercipta langsung dari tangannya, namun beberapa motif lainnya memiliki karakter yang serupa khasnya. Motif-motif tersebut antara lain :

  1. Motif Kembang Kantil

Bagi adat Jawa, kembang kantil merupakan satu jenis bunga yang begitu penting. Biasanya digunakan sebagai pelengkap aksesoris dalam pernikahan yang membuat kembang ini perlambang cinta dan kasih sayang abadi.

Makna dalam inilah yang kemudian digambarkan dalam kesenian kain batik Jawa. Motif ini dipercaya pertama kali memang muncul dari ide beliau yang menginginkan adanya haromonisasi antara kedua motif batik. Tentu karena kembang merupakan motif khas ala batik pesisiran, sementara warna gelap sogan yang terinspirasi dari gaya batik keraton.

Seiring berkembangnya zaman, kini anda pun bisa menemukan motif batik ini dalam berbagai ragam unik. Seperti peambahan motif parang pada bagian dasar kainnya hingga warna motif kembang yang variatif. Tak salah jika batik ini sangat pas menjadi berbagai pilihan busana favorit anda.

2.Motif Parang Gondosuli

Meskipun nama motif ini sedikit mirip dengan batik parang biasanya, tidak dengan bentuk motifnya. Parang Gondosuli memiliki bentuk yang cukup berbeda dari jenis parang khas batik Yogyakarta dan Solo yang pernah anda lihat.

Motif batik ini cenderung memberikan beberapa modifikasi pada detail bentuk dari motif parang asli sehingga memberikan ciri tersendiri. Namun, secara sekilas batik ini terlihat lebih kompleks menyerupai tanaman bunga yang juga bernama Gondosuli. Hanya saja posisi setiap bentuknya masih berupa diagonal seperti parang original.

Bagi anda yang ingin mencoba gaya batik klasik dengan sentuhan lebih modern, Batik Kartini yang satu inilah jawabannya. Selain motifnya cantik dan tak terlalu kaku, kini batik juga hadir dalam berbagai varian warna menarik. Seperti paduan antara putih, hitam, dan merah, serta kombinasi lainnya. Dengan begitu, batik sangat pas untuk segala suasana, bukan?

3.Motif Srikaton

Mungkin baru kali ini anda mendengar nama Motif Srikaton. Ya, hanya Batik Kartini khas Jepara saja lah yang memilikinya. Tetapi untuk detail ragam hiasnya, pola motif batik ini masih menyatukan dua gaya asal batik.

Contohnya seperti sayap burung yang melambangkan makna pencapaian terhadap sesuatu yang sangat tinggi. Kemudian lengkap dengan motif bulir-bulir pada yang mengartikan kemakmuran serta kesuburan. Maka harapannya si pemakai pun diberkahi dengan limpahan kesejahteraan dari Yang Maha Kuasa.

Dengan filosofi kain yang cukup dalam membuat batik ini pantas sekali menjadi alternatif bahan busana formal anda. Apalagi coraknya yang cenderung kental dengan nuansa tradisional berwarna lebih sogan memberikan kesan elegan pada baju. Walau begitu, bukan berarti generasi muda millenial tak cocok mengenakannya. Salah satu jenis Batik Kartini ini tetap bisa tampil modern dengan beberapa alternatif kombinasi. Misalnya menggabungkan batik dengan kain polos berwarna senada atau menjadikan Motif Srikaton sebagai aksen pemanis.

Begitu besarnya jasa R.A Kartini dalam perjuangan bangsa ternyata lebih luas dari pada yang pada umumnya dibayangkan, ya. Sedikit banyak berkat upayanya lah kesenian kain batik mulai terdengar dan dikenal oleh kalangan mancanegara. Tugas kita kini pastinya terus melestarikan budaya batik dengan menggunakannya dalam banyak kesempatan. Yuk, bangga dengan batik Indonesia! klik