Apakah kamu pernah mengunjungi kota Banyumas yang terletak di Jawa Tengah? Ternyata Banyumas tidak hanya terkenal dengan makanan yang bernama mendoan saja, tapi kota ini juga merupakan salah satu penghasil batik yang cukup populer.Motif Batik Banyumasan telah menyebar tidak hanya di Indonesia, tapi juga ke berbagai negara.
Motif Batik Banyumasan juga tak kalah indahnya dengan batik yang lain. Jika dilihat dari motifnya, cocok juga untuk digunakan di berbagai acara santai maupun resmi. Oleh sebab itu tak salah jika kamu juga ingin mengoleksinya.
Sejarah Batik Banyumasan
Belum ada literatur yang pasti tentang sejarah batik Banyumas. Namun menurut cerita yang berkembang, awal mula masyarakat Banyumas mengenal batik yaitu dari para pengikut Pangeran Diponegoro. Mereka memutuskan menetap di daerah Sokaraja setelah perang usai.
Salah satu nama yang menjadi tokoh berkembangnya batik di Banyumas adalah Najendra. Dengan bahan baku kain mori hasil tenunannya sendiri, dia mulai membuat batik. Menggunakan pewarna alami yang terbuat dari pohon Thom, Pace atau Mengkudu. Dari bahan tersebut menghasilkan warna merah yang semu kuning.
Yang Lengkapnya Baca Juga ; 5 Ciri Khas dan Motif Batik Banyumas, Beda Dari Batik Lainnya!
Batik Banyuma mengalami perkembangan yang sangat pesat pada tahun 1965 hingga 1970. Pada saat itu sebagian besar industri batik mempunyai pengelolaan yang baik. Sehingga kain batik Banyumas tersebar lebih cepat.
Namun seiringnya berjalannya waktu, perkembangan tersebut mulai surut. Penyebabnya adalah minimnya ketertarikan generasi muda untuk meneruskan budaya membatik. Mereka enggan belajar membatik dan lebih suka bekerja di tempat lain yang lebih formal.
Motif Batik Banyumas
Meskipun perkembangan batik di Banyumas kian surut, tapi tidak menurunkan semangat para pembatik untuk terus eksis di dunia batik. Banyak motif Batik Banyumasan yang dikembangkan baik dari segi corak maupun warnanya. Agar dapat bertahan dan diminati banyak orang.
Alhasil, batik Banyumas masih bertahan hingga kini. Dan masih berupaya untuk berinovasi agar motif batik ini dapat mengikuti perkembangan zaman. Sehingga dapat memikat hati para pecinta batik.
Diantara motif batik khas Banyumas yang cukup terkenal adalah motif Jahe Puger, Sekar Surya, Sidoluhung, Madu Bronto, dan sebagainya. Motif-motif tersebut juga memiliki keunikan tersendiri yang melambangkan kearifan lokal kota Banyumas.
Ciri khas Batik Banyumasan banyak menggunakan tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagai coraknya. Menggunakan warna layaknya batik pedalaman yaitu warna yang cenderung tua atau gelap. Mencerminkan masyarakat Banyumas yang lugas, tegas, dan apa adanya.
Proses Pembuatan Batik Banyumas
Dari segi pembuatannya, batik Banyumas lebih banyak menggunakan teknik batik tulis. Teknik tradisional ini bisa membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan untuk menyelesaikan satu motif kain batik. Sehingga harganya pun relatif lebih mahal.
Berbeda dengan batik yang dibuat dengan teknik batik cap. Pembuatannya tergolong lebih cepat dan mudah. Untuk membuat satu motif kain batik hanya membutuhkan sekitar 3 hari saja. Oleh sebab itu, harganya pun relatif terjangkau. Sehingga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Penggunaan Batik
Memang dulunya batik pedalaman hanya digunakan oleh kaum bangsawan, namun saat ini siapa saja pun boleh menggunakannya. Karena kain batik yang umumnya dibuat dengan batik tulis yang coraknya lebih rumit, maka lebih cocok digunakan untuk acara-acara resmi atau formal.
Namun dengan sedikit kreasi, motif Batik Banyumasan juga bisa digunakan untuk acara semi formal. Apalagi saat ini banyak instansi pemerintahan maupun swasta yang menggunakan batik sebagai seragam kerja. Sehingga batik akan terus lestari sebagai warisan budaya yang indah.