You are currently viewing Motif Dan Proses Pembuatan Batik Tulis Lasem
Batik Tulis Lasem

Motif Dan Proses Pembuatan Batik Tulis Lasem

Motif Batik Tulis Lasem – Batik Lasem ialah seni batik tulis style pesisiran yang banyak warna serta mempunyai karakteristik multikultural, selaku dampak akulturasi banyak adat, spesialnya adat Tiongkok serta adat Jawa. Dalam batik Lasem gampang dikenali kombinasi warna serta motif hasil silang adat.

Misalnya, motif fauna khas Tiongkok( kukila hong ataupun phoenix, kilin, liong ataupun dragon, ikan abang serta serupanya) ataupun motif flora( bunga seruni, delima katik, magnolia, peoni, sakura serta serupanya) di gabungkan dengan motif geometris khas batik banat semacam parang, kawung, jereng serta serupanya. Silang adat dalam wujud campuran warna, contoh pada batik 3 Negara yang ialah campuran warna khas merah marun( akibat adat Tiongkok), biru( akibat adat Belanda atau Eropa) serta soga( akibat adat Jawa).

Baca Juga : Batik Tulis Lasem

Motif Batik Tulis Lasem – Dengan cara biasa motif batik Lasem di bedakan dalam 2( 2) tipe:

  • Motif Tiongkok, ialah motif yang di pengaruhi adat Tiongkok. Motif ini antara lain: kukila hong, lok can, banji, pat sian, dll
  • Motif non- Cina, antara lain: sekar jagad, gringsing, pasiran, bledak, kawung mlati, dan lain- lain.

Gambar Motif Batik Tulis Lasem

1.Motif Burung Hong

Batik Tulis Lasem

2.Motif Burung Lokcan

Batik Tulis Lasem

Cara pembuatan batik Lasem

Batik Tulis Lasem

Cara pembuatan batik Lasem tidak bertentangan dengan pembuatan tipe batik lain ialah lewat tingkatan pengetelan, mola, nglengkrengi, nerusi, nembok, ngelir, nglorot hingga melekuk.

Ada pula materi serta perlengkapan yang di pakai buat pembuatan Batik Lasem merupakan selaku selanjutnya:

  • a. Kain mori putih dengan beraneka ragam mutu serta kain tipe primisima( katun lembut)
  • b. Malam( parafin atau wax)
  • c. Canting
  • d. Perona kimia ataupun soga
  • e. Gawangan.

Cara pembuatan batik Lasem dengan cara garis besar bisa di deskripsikan selaku selanjutnya:

  • a. Membersihkan, ialah kain mori di bersihkan dengan metode di rendam semalam suntuk setelah itu pagi harinya di cuci hingga bersih.
  • b. Nganji ialah kain mori putih yang telah bersih setelah itu di beri larutan bubur sagu cair. Masing- masing potong kain menginginkan 10- 20 gr bubur sagu yang di larutkan kedalam½ liter air.
  • c. Nglowong merupakan mengawali profesi membatik dengan 2 jenjang ngrengreng ialah berikan motif dengan memakai parafin( malam) pada salah satu penampang ataupun dataran kain mori setelah itu nerusi ialah dataran kebalikannya butuh pula di gambar lagi ataupun di blat.
  • d. Nembok ialah menutup gambar dengan parafin supaya gambar- gambar yang di kehendaki senantiasa bercorak putih.
  • e. Medel ialah kain putih yang telah berakhir di klowong ataupun di tembok setelah itu di celupkan ke dalam kolam yang bermuatan air indigo.
  • f. Mbironi ialah kain yang sudah di medel, supaya warna biru yang di kehendaki senantiasa bercorak biru, hingga kain yang putih butuh di tutup dengan parafin ataupun malam supaya janganlah hingga teraduk dengan warna lain, aktivitas ini umumnya di coba dengan memakai canting.
  • g. Nyoga ialah kain yang sudah berakhir di bironi( di beri warna biru) setelah itu satu per satu di masukkan ke dalam soga supaya menemukan warna coklat.
  • h. Melorot ialah jenjang profesi akhir ialah dengan membebaskan seluruh parafin yang sedang terabaikan pada kain.
  • i. Melekuk, ialah jenjang melekuk kain batik cocok dengan tipe serta dimensi.
  • j. Nggebuki merupakan memukul kain- kain batik yang telah di lipat dengan memakai dasar serta perlengkapan pemukul dari kusen asli alhasil hendak menciptakan batik tulis yang lembut serta tergulung dengan apik serta sedia di promosikan.