You are currently viewing Tips Membedakan Batik Asli Dengan Tiruan

Tips Membedakan Batik Asli Dengan Tiruan

Batik Asli dan Tiruan
Batik Asli dan Tiruan

Tahukah anda, saat ini batik yang beredar di pasaran tidak hanya sembarang batik. Mungkin anda berpikir, batik hanya terbuat dari kain mori yang dilukis dengan lilin malam atau menggunakan cetakan cap. Kedua batik inilah yang baik kita sebut dengan batik asli. Tetapi sesungguhnya bukan demikian saja.

Kenyataannya ada jenis batik asli dan batik tiruan, lho. Lain dengan batik asli, batik tiruan tidak melewati proses tradisional. Ajaibnya batik ini tampak identik dengan batik asli sehingga banyak diminati.

Walupun terlihat serupa, anda masih bisa membedakannya dengan beberapa tolok ukur. Bagi anda yang tidak ingin terjebak dalam penawaran pasar batik tiruan, sebaiknya simak ulasan kali ini tentang tips membedakan keduanya. Apa saja?

Perhatikan Warnanya

Hal pertama yang menarik perhatian pastinya warna batik dan anda harus jeli melihat poin ini. Batik asli hanya akan menggunakan pewarna alami pada motifnya sehingga warna yang terlihat pun natural. Terlebih pada warna-warna corak yang terang seperti oranye, hijau, kuning dan selainnya, tone warna tidak terlalu tajam dan mencolok.

Selain itu penempatan warna pada setiap ragam hias batik asli mungkin saja sedikit melebihi pola garisnya. Sebab pengerjaan secara manual tidak mungkin 100% sempurna, belum lagi begitu banyaknya ragam hias yang perlu melalui proses pewarnaan.

Sebaliknya, pada batik tiruan yang tidak melalui proses manual, warna justru lebih meriah dan tajam. Setiap ruang penuh dengan warna sehingga tidak ada kekurangan sama sekali. Dan porsi warnanya juga sangat tegas, tidak akan ada warna yang melewati garis pola motif.

Bukan tanpa alasan, teknik pewarnaan seperti ini sangat ampuh menarik perhatian penggemar batik. Maka dari itu jangan sampai terkecoh, penting sekali bagi anda untuk bisa membedakannya secara dini lewat warna.

Corak Batik Asli Tidak 100% Lurus

Setelah warna, anda bisa berlanjut membandingkan guratan corak batik asli dengan batik tiruan. Pada batik asli, terutama batik tulis, anda akan menemukan guratan yang estetik dan luwes, namun tidak rapi.

Maksudnya garis tidak lurus sempurna dan terkadang sedikit tidak beraturan meski telah berpola. Kemungkinan lain bisa juga anda temukan pada guratan garis yang terputus sesaat atau sebaliknya tinta malam tebal pada suatu titik.

Nah, inilah yang menjadi ciri khas batik asli karena pembuatannya dari tangan manusia. Justru bagi kolektor batik, kekurangan-kekurangan seperti ini adalah nilai seni dari batik yang tidak akan ditemukan pada batik tiruan.

Hal ini karena batik tiruan sepenuhnya mengandalkan kerja mesin yang serba sempurna. Pola desain dalam komputer akan terkoreksi secara otomatis. Sehingga guratan motifnya pun pasti lurus, rapi, dan tidak terputus. Atau bisa dikatakan hasil akhir batik sama sekali tidak ada cacat.

Baca Juga : Hati-Hati! Bedakan Batik Sutra Asli dengan KW

Motif Batik Asli Lebih Mengalir

Bila anda perhatikan sedikit lebih lama, batik asli khususnya batik tulis tidak memiliki motif yang berulang, lho. Meskipun ragam hias dalam satu kain sama seperti dedaunan, floral, atau gabungannya dengan fauna, variasi motifnya tidak akan ada yang sama. Walaupun ada, pengulangan itu pasti sangat sedikit. Jadi bisa dikatakan motifnya lebih mengalir dari satu sisi kain ke sisi lainnya.

Di samping itu, batik asli akan sangat memperhatikan detail-detail kecil yang mempercantik batik. Jika anda ingin teliti lebih jauh, posisi detail hiasan satu objek ke objek lainnya tidak akan persis sama dan serupa. Batik asli lebih bebas dalam menempatkan detail sehingga terlihat fleksibel.

Sedangkan untuk batik tiruan, meski sama-sama beragam corak, tetapi anda bisa dapati adanya beberapa pengulangan motif. Baik posisi motif hingga detail kecilnya, maupun  ukuran motif yang sangat simetris dan sama besar.

Jika anda benar-benar pecinta dan pengoleksi batik, gaya seperti ini tentu tidak begitu nyaman dilihat. Selain terlalu terpaku pada kesempurnaan, rasanya batik tidak mencerminkan emosi tulus dan kreativitas manusia dalam gambaran motif batik, bukan?

Raba Permukaan Batik

Membedakan dari melihat kain saja tidak cukup. Anda mesti meraba permukaan kainnya dulu untuk lebih memastikan. Pada batik asli, anda akan merasakan tekstur permukaan yang sedikit menonjol. Ini disebabkan karena cairan lilin malam yang membeku di atas kain sehingga memberikan kesan guratan batik yang timbul.

Tak hanya itu, kalau anda perhatikan lebih baik, batik asli umumnya hanya akan menggunakan kain mori atau katun. Karena penggunaan bahan kain inilah efeknya batik jatuh lebih luwes dan tidak kaku. Tidak seperti batik tiruan.

Bagi batik tiruan, sangat salah menggunakan kain mori atau katun. Dengan karakter pencetakan batik yang menggunakan tinta artifisial, media kainnya pun juga perlu menyesuaikan. Kain katun hanya akan menyerap tinta sehingga hasil akhir warna batik tidak mencolok.

Gantinya, batik tiruan menggunakan kain polyester yang tetap menjaga warna tetap di atas permukaan kain. Namun, akibatnya kain batik menjadi kaku. Dan ketika menyentuh batik ini, anda tidak akan menemukan guratan timbul. Seluruh permukaannya lurus dan halus. Jadi harus betul-betul teliti.

Aroma Batik Asli Yang Khas

Untuk semakin memastikan keaslian batik, anda dapat lakukan identifikasi dari bau yang masing-masing batik. Karena memanfaatkan lilin malam untuk pewarnaan, aroma yang menguar juga khas lilin. Apalagi pada batik cap yang menggunakan lebih banyak porsi lilin malam. Anda yang baru minat dengan batik pun tetap dapat mengenali bau kain saking khasnya.

Begitupun sebaliknya pada kain batik tiruan yang memilih menggunakan pewarna tekstil buatan. Akan tetapi, justru anda tidak akan mendapatkan aroma apapun pada batik ini. Hanya seperti mencium kain biasa. Sebab bau menyengat tinta sudah luntur sejak proses pencucian.

Atau jika anda mendapati ciri batik tiruan sebelumnya namun kain tetap memiliki bau, artinya kain belum melewati pencucian. Untuk kain seperti ini sebaiknya jangan terlalu lama membauinya karena aroma berasal dari pewarna kimia yang cukup berbahaya. Tak heran bila baunya memang cukup menyengat.

“Lihat juga koleksi kain batik 3 negeri hanya di www.rumahbatikbedjo.com

Harga Batik Asli Lebih Mahal

Siapapun pasti tahu harga batik asli memang berkali lipat lebih mahal dari pada batik tiruan. Apalagi untuk batik tulis yang proses pembuatannya memakan waktu berbulan-bulan dengan ketelitian perajin yang harus tinggi. Maka tak salah batik ini memasang harga yang cukup fantastis bahkan hingga jutaan rupiah.

Dari batik tulis, maka bisa disimpulkan mahalnya harga jual batik sangat ditentukan dari kerumitan proses pembuatan dan waktu yang dibutuhkan. Sehingga untuk batik dengan proses yang siap lebih cepat seperti batik cap bisa disimpulkan berada pada harga di bawah batik tulis.

Apalagi bagi batik tiruan yang selesai dalam durasi jauh lebih cepat dengan jumlah produksi lebih banyak. Terlebih proses pembuatannya pun tidak rumit dan hanya menyerahkan seluruhnya pada otomatisasi komputer serta mesin. Harganya pun menjadi murah yang membuat batik ini sangat terjangkau untuk kalangan apapun.

Tak jarang batik tiruan disebut sebagai alternatif mengenakan macam-macam motif batik dengan harga sangat bersahabat. Akan tetapi, menghargai hasil karya dan kreativitas manusia tentu lebih baik, bukan? Oleh karena itu sebisa mungkin lakukan perbandingan menyeluruh sebelum yakin akan membeli. Usahakan selalu untuk dapatkan batik asli kemanapun anda berbelanja batik, ya. Selamat mencoba!